Who Is The Capernaum

Jembrana - Bali, Bali, Indonesia
Beloved Husband And Dad For Three Uniq Kids

Senin, 17 Februari 2014

PRIORITAS SEORANG PENDOA DAN KARAKTER PENDOA




      Seorang pendoa harus mempunyai prioritas Yesus sebagaiPendoa syafaat mempunyai prioritas, yaitu mengerjakan apayang Bapa lakukan.Prioritas ini sangat berpengaruh di dalampelayanan doa. Secara sederhana Alkitab menjelaskanbahwa prioritas pelayan pendoa adalah untuk menjadiseperti Yesus.

Untuk menjadi seperti Yesus, mencakup beberapa hal :

1. Komitmen untuk menderita.
       Penderitaan yang dimaksudkan adalah kesiapan  untuk ditolak. Hal ini mempunyai pengertian bahwa hasil  pelayanan pendoa harus siap untuk ditolak dan  disalah mengerti oleh sesama.

2. Komitmen untuk berkorban
     Kayu salib adalah gambaran yang sempurna bagi  pendoa. Sebagai  pendoa harus siap memikul korban salib diri sendiri. Para pendoa juga harus berdiri bagi sesama yang terluka dan membawa permasalahan mereka didalam doa.

3. Komitmen untuk tunduk pada otoritas Alkitab dan pemimpin.
       Tunduk pada otoritas adalah suatu kebenaran. Alkitab mengajarkan pada kita, bahwa otoritas berasal dari Allah. Otoritas ini diberikan dengan satu motivasi, yaitu agar manusia berjalan lebih dekat dengan Allah dan sesama.

4. Komitmen untuk misi
        Pelayan pendoa harus mempunyai misi ilahi yaitu mendirikan kerajaan Allah di semua tempat. Mendirikan kerajaan Allah adalah Amanat Agung dari Tuhan Yesus.

5. Komitmen pada tugas dan tanggung jawab
        Komitmen pada tugas mempunyai pengertian bahwa seorang  pendoa harus melakukan apa yang Tuhan kehendaki (Lukas 2:48-49) dan melakukannya  dengan tanggung jawab yang tinggi.

6.   Komitmen untuk bertahan
        Untuk menjadi seperti Yesus membutuhkan suatu proses yang panjang. Sebab itu  pendoa harus mempunyai komitmen tidak menyerah (bertahan) dan bertekun ketika berada ditengah masa proses berjalan. Komitmen yang dijalankan dengan ketekunan akan menghasilkan kemenangan mutlak.

7. Komitmen untuk menyelesaikan pertandingan.
     Yesus telah menyelesaikan seluruh tugas yang diterima-Nya dengan sempurna (Yohanes 17:4). Demikian juga seorang          pendoa harus menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh Allah atau pemimpin dengan baik.

8.   Komitmen untuk suatu hubungan dalam tim maupun semua pihak
    Peduli pada sesama adalah salah satu sifat dan sikap yang Yesus tunjukan. Pelayan pendoa harus mempunyai sifat dan sikap peduli terhadap sesama dan ini harus menjadi gaya hidup (Lukas 19:5).

9. Komitmen untuk mempunyai integritas
        Pendoa harus mempunyai integritas. Integritas berjalan bersama dengan sikap berani terbuka kepada kehendak Roh Kudus dan pemimpin.


KARAKTER PENDOA

PENDAHULUAN

Membangun karakter seorang pendoa seumpamamembangun fondasi sebuah rumah.  Kekuatan suatu rumah akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana fondasi tersebut dibangun.  Demikian juga kekuatan seorang pendoa sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia membangun karakter kehidupan kekristenannya.

KARAKTER KRISTUS HARUS ADA DI DALAM HIDUP
SEORANG PENDOA

Sebelum seorang pendoa bisa membangun karakter Kristus
di dalam dirinya, seorang pendoa harus memiliki komitmen
untuk menjadi murid yang bersedia diajar dan dibentuk,
yang pada gilirannya nanti bisa memiliki karakter guru-Nya.
Di dalam Injil Matius 5:2-12 menguraikan bagaimana
karakter seorang murid yang diharapkan oleh Yesus :

1.   Miskin di hadapan Allah.  “Berbahagialah orang yang miskin
      dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan
      Sorga” (Mat. 5:3). 
          Pengertian miskin dihadapan Allah mengandung beberapa
          pengertian :

  1. Mengosongkan diri (Fil. 2:5-8)
        Sebagaimana Kristus telah memberikan teladan mengosongkan diri, demikianlah setiap pendoa mengosongkan diri. Beberapa hamba Tuhan yang telah dibuat Tuhan hingga mampu merendahkan diri; Abraham (25 th),  Yusuf (13 th),  Musa (40 th),  Yakub (20 th), Daud (13 th), Yosua (40 th), Kaleb (40 th), dll

        Masa pembentukan karakter merupakan masa yang sulit, sehingga tidak jarang akan banyak mengeluarkan air mata sebagai manifestasi dukacita. Yang mana melalui proses ini diharapkan muncul:
    1. Pertobatan yang sejati (II Kor. 7:9-11)
    2. Didikan dan sesahan sebagai anak (Ibr. 12:5-11)
    3. Pengujian dengan api (I Pet. 1:6-9)

Menerima ajaran Tuhan “dipadang belantara.”
Sasaran akhir disediakannya padang belantara oleh Tuhan
IalahSupaya,setiap,orang,percayaBisa menggantungkan hidup,
mengandalkan Tuhan, Taat dan merendahkan hati hanya
kepadaTuhan

2.       Berdukacita. “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (Mat. 5:4)
          Masa pembentukan karakter merupakan masa yang paling sulit, sehingga tidak jarang akan banyak  mengeluarkan air mata sebagai manifestasi dukacita. Yang mana melalui proses ini diharapkan muncul :
  1. Pertobatan yang sejati (II Kor 7:9-11).
  2. Didikan dan sesahan sebagai anak (Ibr 12:5-11).
  3. Pengujian dengan api (I Pet 1:6-9).

3.       Lemah Lembut. “Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi” (Mat. 5:5). 
        Rahasia dari ayat ini begitu besar, sebab cara untuk menguasai bumi ini ternyata bukan dengan kekuatan manusia, tetapi kelemah lembutan manusia.  Ada beberapa contoh yang dengan kelemah lembutannya bisa memilki kuasa  yang luar biasa:
    1. Kelemah lembutan Musa (Bil 12:3)
    2. Kelemah lembutan Yesus (Mat. 11:29)


  1. Haus dan lapar akan kebenaran. “Berbahagialah orang yang haus dan lapar akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Mat 5:6).

        Kehidupan manusia selalu ditandai dengan segala upaya untuk sesuatu yang dinamakan “kepuasan”.  Namun kepuasan sejati hanya bisa diberikan oleh Tuhan.  Adapun cara untuk mendapat kepuasaan Ilahi tersebut dengan cara haus dan lapar akan kebenaran.

        Hal – hal yang dihasilkan dalam haus dan lapar ini adalah :
    1. Kemampuan menjaga kasih yang mula-mula (Wah. 2:4).
    2. Kemampuan untuk menjaga dari kesuaman (Wah. 3:15-16).
    3. Kemampuan untuk menemukan mata air yang sejati (Yoh. 4:13-14).
    4. Kemampuan melakukan kehendak Bapa (Yoh. 4:4:34).

  1. Murah hati.  “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”. (Mat. 5:7).   
        Lawan  kata dari murah hati ialah keserakahan, ingin menang sendiri, merasa paling benar, yang mana semuanya ini tidak sesuai dengan Hati Bapa di surga :

    1. Bapa kita murah hati (Luk. 6:36)
    2. Murah hati secara jasmani dan rohani (II Kor. 9:6-15)

  1. Suci hatinya.  “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah”. (Mat. 5:8).
        Ukuran apa yang bisa dipakai untuk melihat standart suatu kesucian ?

    1. Takut akan Tuhan (Maz. 19:10)
    2. Dikuduskan oleh anugerah (Ibr. 10:10)
    3. Menyangkal diri dan memikul salib (Mat.16:24; Ef. 4:17-24;  Kol. 3:5-12)
    4. Menerima pewahyuan Allah (Ef. 1:15-18)
    5. Kuduslah kamu sebab Aku kudus (I Pet. 1:15-16)

  1. Membawa damai.  Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.  (Mat. 5:9)
        Damai merupakan keadaan yang didambakan oleh semua orang, namun justru banyak orang yang masih gagal untuk membawa damai tersebut.  Itulah sebabnya Tuhan memberi beberapa ketetapan untuk masalah ini.
    1. Cintailah kebenaran dan damai  (Zak. 8:16-18).
    2. Hidup damai seorang dengan yang lain ( I Tes. 5:13).
    3. Berusahalah hidup damai (Ibr. 12:14).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar