Seorang pendoa harus mempunyai prioritas Yesus sebagaiPendoa syafaat mempunyai prioritas, yaitu mengerjakan apayang Bapa lakukan.Prioritas ini sangat berpengaruh di dalampelayanan doa. Secara sederhana Alkitab menjelaskanbahwa prioritas pelayan pendoa adalah untuk menjadiseperti Yesus.
Untuk menjadi seperti Yesus, mencakup beberapa hal :
1. Komitmen untuk menderita.
Penderitaan yang
dimaksudkan adalah kesiapan untuk
ditolak. Hal ini mempunyai pengertian bahwa hasil pelayanan pendoa harus siap untuk ditolak
dan disalah mengerti oleh sesama.
2. Komitmen untuk berkorban
Kayu salib adalah gambaran
yang sempurna bagi pendoa. Sebagai pendoa harus siap memikul korban salib diri
sendiri. Para pendoa juga harus berdiri bagi sesama yang terluka dan membawa
permasalahan mereka didalam doa.
3. Komitmen untuk tunduk pada otoritas Alkitab dan
pemimpin.
Tunduk pada otoritas adalah
suatu kebenaran. Alkitab mengajarkan pada kita, bahwa otoritas berasal dari Allah.
Otoritas ini diberikan dengan satu motivasi, yaitu agar manusia berjalan lebih
dekat dengan Allah dan sesama.
4. Komitmen untuk misi
Pelayan pendoa harus mempunyai
misi ilahi yaitu mendirikan kerajaan Allah di semua tempat. Mendirikan kerajaan
Allah adalah Amanat Agung dari Tuhan Yesus.
5. Komitmen pada tugas dan tanggung jawab
Komitmen pada
tugas mempunyai pengertian bahwa seorang
pendoa harus melakukan apa yang Tuhan kehendaki (Lukas 2:48-49) dan
melakukannya dengan tanggung jawab yang
tinggi.
6. Komitmen untuk bertahan
Untuk menjadi seperti Yesus membutuhkan
suatu proses yang panjang. Sebab itu
pendoa harus mempunyai komitmen tidak menyerah (bertahan) dan bertekun
ketika berada ditengah masa proses berjalan. Komitmen yang dijalankan dengan ketekunan
akan menghasilkan kemenangan mutlak.
7.
Komitmen untuk menyelesaikan pertandingan.
Yesus telah menyelesaikan seluruh tugas
yang diterima-Nya dengan sempurna (Yohanes 17:4). Demikian juga seorang pendoa harus menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan
oleh Allah atau pemimpin dengan baik.
8. Komitmen untuk suatu
hubungan dalam tim maupun semua pihak
Peduli pada sesama adalah salah satu
sifat dan sikap yang Yesus tunjukan. Pelayan pendoa harus mempunyai sifat dan
sikap peduli terhadap sesama dan ini harus menjadi gaya hidup (Lukas 19:5).
9.
Komitmen untuk mempunyai integritas
Pendoa harus mempunyai integritas.
Integritas berjalan bersama dengan sikap berani terbuka kepada kehendak Roh
Kudus dan pemimpin.
KARAKTER PENDOA
PENDAHULUAN
Membangun karakter seorang pendoa seumpamamembangun fondasi sebuah rumah.
Kekuatan suatu rumah akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana fondasi tersebut dibangun. Demikian juga kekuatan
seorang pendoa sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia membangun karakter kehidupan kekristenannya.
KARAKTER KRISTUS HARUS ADA DI DALAM HIDUP
SEORANG PENDOA
Sebelum seorang pendoa bisa membangun karakter Kristus
di dalam dirinya, seorang pendoa harus memiliki komitmen
untuk menjadi murid yang bersedia diajar dan dibentuk,
yang pada gilirannya nanti bisa memiliki karakter guru-Nya.
Di dalam Injil Matius 5:2-12 menguraikan bagaimana
karakter seorang murid yang diharapkan oleh Yesus :
1. Miskin di hadapan Allah. “Berbahagialah orang yang miskin
dihadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan
Sorga”
(Mat. 5:3).
Pengertian miskin dihadapan
Allah mengandung beberapa
pengertian :
- Mengosongkan diri (Fil. 2:5-8)
Sebagaimana Kristus telah memberikan
teladan mengosongkan diri, demikianlah setiap pendoa mengosongkan diri.
Beberapa hamba Tuhan yang telah dibuat Tuhan hingga mampu merendahkan diri;
Abraham (25 th), Yusuf (13 th), Musa (40 th),
Yakub (20 th), Daud (13 th), Yosua (40 th), Kaleb (40 th), dll
Masa pembentukan karakter merupakan masa
yang sulit, sehingga tidak jarang akan banyak mengeluarkan air mata sebagai
manifestasi dukacita. Yang mana melalui proses ini diharapkan muncul:
- Pertobatan yang sejati (II Kor. 7:9-11)
- Didikan dan sesahan sebagai anak (Ibr. 12:5-11)
- Pengujian dengan api (I Pet. 1:6-9)
Menerima ajaran Tuhan “dipadang belantara.”
Sasaran akhir disediakannya padang belantara oleh Tuhan
IalahSupaya,setiap,orang,percayaBisa menggantungkan hidup,
mengandalkan Tuhan, Taat dan merendahkan hati hanya
kepadaTuhan
2. Berdukacita.
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (Mat.
5:4)
Masa pembentukan karakter
merupakan masa yang paling sulit, sehingga tidak jarang akan banyak mengeluarkan air mata sebagai manifestasi
dukacita. Yang mana melalui proses ini diharapkan muncul :
- Pertobatan yang sejati (II Kor 7:9-11).
- Didikan dan sesahan sebagai anak (Ibr 12:5-11).
- Pengujian dengan api (I Pet 1:6-9).
3. Lemah
Lembut. “Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki
bumi” (Mat. 5:5).
Rahasia dari ayat ini begitu
besar, sebab cara untuk menguasai bumi ini ternyata bukan dengan kekuatan
manusia, tetapi kelemah lembutan manusia.
Ada beberapa contoh yang dengan kelemah lembutannya bisa memilki
kuasa yang luar biasa:
- Kelemah lembutan Musa (Bil 12:3)
- Kelemah lembutan Yesus (Mat. 11:29)
- Haus dan lapar akan kebenaran. “Berbahagialah orang yang haus dan lapar akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Mat 5:6).
Kehidupan manusia selalu
ditandai dengan segala upaya untuk sesuatu yang dinamakan “kepuasan”. Namun kepuasan sejati hanya bisa diberikan
oleh Tuhan. Adapun cara untuk mendapat
kepuasaan Ilahi tersebut dengan cara haus dan lapar akan kebenaran.
Hal – hal yang dihasilkan dalam haus dan lapar ini adalah :
- Kemampuan menjaga kasih yang mula-mula (Wah. 2:4).
- Kemampuan untuk menjaga dari kesuaman (Wah. 3:15-16).
- Kemampuan untuk menemukan mata air yang sejati (Yoh. 4:13-14).
- Kemampuan melakukan kehendak Bapa (Yoh. 4:4:34).
- Murah hati. “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”. (Mat. 5:7).
Lawan kata dari murah hati ialah keserakahan, ingin
menang sendiri, merasa paling benar, yang mana semuanya ini tidak sesuai dengan
Hati Bapa di surga :
- Bapa kita murah hati (Luk. 6:36)
- Murah hati secara jasmani dan rohani (II Kor. 9:6-15)
- Suci hatinya. “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah”. (Mat. 5:8).
Ukuran apa yang bisa dipakai
untuk melihat standart suatu kesucian ?
- Takut akan Tuhan (Maz. 19:10)
- Dikuduskan oleh anugerah (Ibr. 10:10)
- Menyangkal diri dan memikul salib (Mat.16:24; Ef. 4:17-24; Kol. 3:5-12)
- Menerima pewahyuan Allah (Ef. 1:15-18)
- Kuduslah kamu sebab Aku kudus (I Pet. 1:15-16)
- Membawa damai. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Mat. 5:9)
Damai merupakan
keadaan yang didambakan oleh semua orang, namun justru banyak orang yang masih
gagal untuk membawa damai tersebut. Itulah sebabnya Tuhan memberi beberapa ketetapan untuk masalah ini.
- Cintailah kebenaran dan damai (Zak. 8:16-18).
- Hidup damai seorang dengan yang lain ( I Tes. 5:13).
- Berusahalah hidup damai (Ibr. 12:14).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar