Pada zaman pelayanan Yosua, ia memimpin bangsa Israel menyeberangi  Sungai Yordan untuk masuk ke Kanaan, usai kematian Musa. Yosua  menaklukkan bangsa-bangsa Kanaan. Ia membagi lokasi tinggal 12 suku  Israel.
Ia sukses dan berhasil, sebab Tuhan Allah menyertainya. Kunci  keberhasilannya sederhana saja yakni ia loyal kepada atasannya (Musa)  dan kepada ketetapan-ketetapan hukum Tuhan (Taurat).
Kelebihan Yosua  yakni pengabdiannya dan kasihnya kepada Allah yang tulus. Nats Keluaran  33:11 "Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti  seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan.  Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah  meninggalkan kemah itu".
Selain itu, ia belajar banyak dari Musa  tentang banyak hal. Iman Yosua tidak diragukan lagi, ketika ia dan Kaleb  menyusup ke Kanaan  (12 pengintai). Laporannya kepada Musa optimis,  bukan pesimis yaitu ia yakin penyertaan Tuhan kepada bangsa Israel  saat  menduduki Kanaan.
Loyalitas (kepatuhan, kesetiaan) kepada atasan,  institusi sekuler atau lembaga pelayanan , mutlak dimiliki oleh setiap  orang percaya, di dunia kerja atau pelayanan.
Beberapa alasan mengapa seorang percaya harus memiliki loyalitas yaitu : 
Pertama,  Sesuai dengan perintah Tuhan. Seorang bawahan harus tunduk (taat)  kepada atasan. Kondisi ini bisa memperlancar pelaksanaan  kerja/pelayanan, mengingat antara kedua komponen tersebut terikat  menjadi satu kesatuan tim kerja. Nats. Kolose 3:22 "Hai hamba-hamba,  taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di  hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus  hati karena takut akan Tuhan". 
Kedua, Sikap loyal  mencerminkan  ketaatan. Sikap sebaliknya berarti  pemberontakan/perlawanan. Hal ini  tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Tuhan Allah. Malaikat Tuhan berubah  profesi layanan menjadi iblis saat mereka menanggalkan loyalitas kepada  Tuhan Allah. Nats.  Yesaya 14:12-14 "Wah, engkau sudah jatuh dari  langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan  jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!. Engkau yang tadinya  berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan  takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas  bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi  ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!". 
Ketiga,  Mendatangkan berkat. Dalam kondisi pelayanan/kerja yang kondusif dan  ditopang oleh loyalitas, Tuhan Allah tidak segan-segan mengirimkan  berkat-Nya. Nats. Mazmur 133:1-3  " Nyanyian ziarah Daud. Sungguh,  alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama  dengan rukun! 
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke  janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti  embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke  sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya".
Sungguh luar biasa, dampak loyalitas terhadap diri sendiri maupun orang lain, jika seseorang percaya mempunyainya. amin

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar