Who Is The Capernaum

Jembrana - Bali, Bali, Indonesia
Beloved Husband And Dad For Three Uniq Kids

Rabu, 26 Juni 2013

Gereja Berbisnis Haramkah - Sebuah Opini Satire Untuk Gereja & Yayasan Kristen Pengelola Pendidikan

Bersama The Caphernaum`s di Teras Gereja
Gereja Berbisnis Haramkah ?  Untuk menjawab Pertanyaan ini,  ada baiknya saya menuliskan diskusi yang saya kumpulkan dalam beberapa Minggu ini dari seorang sahabat  saya, Lelaki paruh baya yang sedang berjuang untuk memasukan Putra dan Putrinya sekaligus  Pada sekolah yang di kelola oleh institusi yang berlabel “GEREJA”.

Minggu Kemarin, Sang  sahabat saya ini menelpon Sang Gembala Sebuah Gereja Kharismatik di ujung jawa timur, Banyuwangi, yang berpusat di Bali, setelah percakapan singkat dengan sang Gembala, sahabat saya ini di suruh  langsung ke sekolah  milik Gereja tersebut, stelah bertemu dengan bagian administrasi dan menyebutkan bahwa sahabat  saya ini juga berasal dari kelompok yang sama dengan Gereja yang mengelola sekolah di Banyuwangi tersebut,

Setelah berdikusi dan tawar menawar untuk memasukan anaknya pada sekolah tersebut teman saya in terbelalak juga “ Mati Aku “ gumannya dalam hati Uang Pendaftaran sekolah 6.000.000 –  Discountnya Rp. 500.000 – Akhirnya sahabat saya tidak jadi pada sekolah yang di keola pada label, gereja tersebut.

Buka saja pada kasus sahabat sekaligus tetangga sebelah rumah tersebut, tetapi rata –rata sekolah yang di kelola gereja “luar biasa mahalnya “ saya sudah menjajal informasinya seantero pulau Bali ini, bahkan anak sayapun sekolah di skeolah Kristen yang di kelola oleh yayasan milik gereja juga

 Dari Sebuah Pengalaman sahabat saya diatas, bagi  anda warga gereja yang berkekurangan dan  dan yangs edang mencari sekolah murah bagi anaknya apa jawaban anda ?  Mungkin anda berguman “ kok k Gitu ya ? mahal banget, padahal itu gereja Loh ?  katanya bantu orang miskin ? mana sosialnya,  atau  wah Cuma jemaat mata sipit, atau orang kaya aja yang bisa sekolah di situ ?

Bagi Anda orang kaya,pebisnis, samapai Gembala Sidang yng Punya sekolah ? Pendapat anda mungkin  berlawanan seratus depalan puluh derajat dengan  pendapat  Golongan marginal diatas dengan alasan, alasan dan asumsi, apalagi kalau yang nota benenya Gemabla pasti ada banyak alasan Theologis “ asal jangan membela diri “

Gereja berbisnis Haramkah ? saya seringkali melontarkan guyonan kepad apara hamba Tuhan dan atau rekan pelayanan, acapakali juga buat pengusaha, “  Yang Rohani tidak bisa di bisniskan, tetapi yang bisnis bisa di rohanikan “ ? caranya adalah saudara undang pendeta dan doakan bisnismu, Amin kan “ gitu aja kok repot !!

Tentunya tidak semudah itu   bukan ?  awal pendirina Gereja Secara Defacto dan De jure  di awalai dengan sebuah Deklarasi yang hebat dan  dashyat oleh Tuhan Yesus “ diatas batu karang ini aku membangun sidangku/jemaat/gereja dan alam maut tidak menguasainya,  secara  organism Ilahi Gereja  mengembankan Tugas,  Diakonia, Marturia dan seabrek Tugas gereja lainya yang dimulai dengan Amanat Agung  - lalu pada tataran Organisasi Gereja juga harus berkembang mengikuti kemajuan jaman.

Tidak ada yang salah ketika Gereja Tuhan menjadi besar dan berkembang dengan asset  milyaran rupiah, lalu gereja membangun yayasan untuk mendirikan sekolah dan lainnya,  yang patut di sayangkan adalah ketika sekolah atau bisnis pendidikan yang didirikan  menjadi besar  di kemudian hari berubah orientasinya menjadi Profit  dan mencari keuntunga bahkan dari jemaatnya sendiri,  pada level ini sang pengelola yayasan pendidika mengalami disoreintasi. pada tujuan yang awalnya baik menjadi “profit “  nah disinilah peran Gereja yang harus berkuasa (dalam arti menjadi berkat ) pada salah satu dari  tujuh (7) Pilar yaitu  Pendidikan,  gereja berdoa menjadi berkat dengan membuka sekolah tetapi nyatanya Gereja ikut berbisnis dengan  jemaat sendiri.

Tentunya tidak harus semuanya Gratis tetapi sesuai dengan level dan taraf hidup jemaat dan atau bagi orang orang yang ingin menyekolahkan anaknya pada yayasan, gereja atau lembag  yang di kelola gereja, disinilah gereja memainkan perannya  yang “ berkeadilan sosial” bagi masyarakat terlebih bagi jemaatnya sendiri

Alasan biaya mahal  pada sekolah yang di kelola yayasan dan atau Gereja macam –macam,  mulai dari SDMnya  yang strata satu (SI) dan bahkan atau lulusan dari sekolah luar negeri, fasilitas dan  lain-lainya. Menggugah empati dan sempati yayasan dan gereja  yang menyelenggarakan pendidikan, bukankah tanpa biaya yang mahal semuanya bisa disiasati, kalau hati misi   dari gereja yang mau menjadi berkat bagi orang lain  menjadi value, motto dan sikap gereja maka  pasti bisa

Pengalaman saya di Tanah Papua, bersama orang Tua angkat saya  Ev. Daniel Alexander dengan yayasan pesat di Nabire, dll di papua, membuat saya memiliki kekaguman pada yayasan ini, asset pendidikan di tanah papua yang kalau di tafsir ratusan milyaran  dan samapai hari ini sekolah tersebut menyediakan biaya murah bagi anak-anak papua, bahkan dikirim ke sekolah sekolah luar negeri dan univeristas terkemuka di bangsa ini   dengan mencari sponsor bagi putra putri papua, Sungguh  Yayasan yang menyelenggarakan Injil yang hidup “ injil yang berkeadilah sosial “

Pengalaman serupa saya temukan di sebuah  Kelompok Gereja yang belum lama berdiri, namun mereka sedang dalam persiapan mengguncang Bali, Dengan yayasan batu penjuru ( Cornerstone Foundation ) yang mereka miliki, mereka  juga menyelenggarkan sekolah  Murah dan Biayanya benar benar murah – bahkan  saya mendengar dari salah satu dari Staff yang ada disana bahwa ada yang sampai mencicil biaya disekolah murah ini

Patut di acungi jempol, dengan para pengajar yang berdedikasi, serta memiliki fasilitas diatas standart dan SDM yang berkulitas, masih di temukan di Pulau Bali  ini sebuah Oase  yang menyejukan bagi Dunia pendidikan yang di helat oleh gereja maupun yayasan, yang lebih membuat saya kagum lagi, ketika saya menerima sms, BBM dan email dari . Ps .DR. Henry Parera, SE. MA.Ce,  bahawa  Gereja Cornerstone  Bali dengan yayasan batu penjurunya  akan membuka Perkuliahan dengan  dua fakultas  (Ekonomi/Manajemen dan Teknik Informatika ) dengan biaya murah dan bisa dicicil

Dua contoh diatas adalah Gereja dan yayasan Kristen yang melakukan Penginjilan yang ber”keadilan Sosial “ bukan saja bagi warga gerejanya tetapi bagi Masyarakat Luas, sebuah gereja yang ber”Zoon Politicon .

Akhirnya Gereja dalam pengertian organisasi dan ataupun para church “yayasan “ pengelola dan penyelenggara pendidikan harus mawas diri pada “ SINFULL NATURE”   yang bisa membawa mereka keluar dari dari tanggungjawab sebagai “penatalayan” semua kepemilikan Allah  kepada “dalam usaha “ menjadi owner dari semua yang Allah percayakan ? Haramkah Gereja berbisnis bisa dijawab ketika Gereja tidak melakukan kewajibanya sebagai Gereja yang “Berkeadilan Sosial” bagi Warga jemaatnya ataupun masyarakat luas. Coram Deo


@
Locus : 5 : 32 PM – Negara Bali – Oleh : El Roi Israel Sipahelut
Mobile : 081999478355 – 081337300661 –
Email : roi_sipahelut@hotmail.com
Personal Blogg : http://gbikapernaumjembrana.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar