Statement :
Dunamis Relationship As An Approach
To The Creation Of New Identity Creation, And Creation Is Given To The Creator
As The Result Of An Encounter With The Divine Creator - Hubungan
Yang Dunamis Sebagai Sebuah Pendekatan
Ciptaan Terhadap Penciptaan, Dan Identitas Baru Yang Diberikan Ciptaan Kepada
Pencipta Sebagai Hasil Sebuah Perjumpaan Dengan Keilahian Pencipta ( El Roi
Israel Sipahelut )
Introducing
Didalam mempelajari Alkitab sebagai
satu-satunya Pustaka Ilahi dan Tertua, berwibawa dan berotoritas, membuat
saya menjadi kagum sekaligus memiliki
rasa penasaran yang dalam untuk menyelidiki “hal yang menjadi rasa penasaran
saya “ yang sejatinya akan saya jelaskan didalam artikel ini, sebelumnya saya
sudah sering menyinggungnya dalam kotbah-kotbah saya mupun naik status di
facebook, share dalam persekutuan, dan diskusi dengan rekan - tetapi tidak
dengan mengulitinya satu persatu seperti menguliti bawang bombay, hal lain yang
mendorong saya adalah sebuah statement sederhana namun tajam bagai sebuah
anagram yang terus membuat kegalauan saya untuk menuntaskan penyelidikan
alkitab mengenai hal ini, serta sebagai seorang worshipper dan pengajar pujian
penyembahan - jadi mari kita berselancar
kawan !!
Siapakah Allah ?
Pertanyaan ini bisa dijawab dari alkitab dengan sebuah pernyataan dari Allah
sendiri “ Exodus 3 : 14 And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he
said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you” Tuhan sendiri memberikan diri nama "Aku
adalah Aku". Allah sebenarnya mengatakan kepada Musa, "Aku ingin
dikenal sebagai Allah yang hadir dan aktif." Allah berjanji bahwa
kehadiranNya sebagai penopang hidup dan sebagai Allah sendiri ada bersama
umat-Nya hari lepas hari (bd. ayat Kel 3:12;
Sebuah catatan dari Clarke ; Exo 3:14 - I am that I am - אהיה אשר אהיה Eheyeh asher Eheyeh. These words have been variously understood. The Vulgate
translates Ego Sum Qui Sum, I am who am. The Septuagint, Εγω ειμι ὁ Ων, I am he who exists. they
seem intended to point out the eternity and self-existence of God” Yang mana
menunjukan kepribadian dan keberadaan diriya Allah yang hanya bisa dicapai lewat sebuah
pendekatan ciptaan kepada pencipta lewat pendekatan yang disebut pendekatan
dunamis (yang hidup,berlangsung, dan berkesinambungan dari ciptaan kepada penciptanya ) point
inilah yang ingin saya sorot lebih dalam
lagi jadi tidak kepada proper nama dari Tuhan Allah tetapi kepada sebuah relasi
dimana didalam alkitab para tokoh tokoh Iman yang mengalami “encounter” dengan
Allah menamai Allah “memberikan gelar baru/identitas baru kepada Allah” sebagai hasil dari hubungan
yang dunamis tersebut

Tidak ada komentar:
Posting Komentar