Who Is The Capernaum

Jembrana - Bali, Bali, Indonesia
Beloved Husband And Dad For Three Uniq Kids

Sabtu, 05 Maret 2016

"NEW PARADIGMA OF CHRISTIAN LIVING

Ajaran-ajaran Lucifer yang jatuh di antaranya bukanlah ajaran yang membuat orang menjadi jahat tidak bermoral atau bertingkah tidak beradab seperti hewan, tetapi menciptakan orang-orang beragama yang baik dan santun dalam kehidupan. Lucifer yg jatuh juga menciptakan berbagai penyembahan kapada "sosok allah" dengan berbagai seremonial yang terkesan benar dan berkenan kepada Allah. Tetapi pada dasar selain membuat orang menolak Injil, tetapi juga membuat menjadi baik tanpa membutuhkan injil keselamatan. Hal ini berarti menutup kemungkinan manusia dikembalikan kepada rancangan semula Allah atau menjadikan manusia sebagai corpus delicti. (Fakta yg menunjukkan bahwa suatu kesalahan telah dilakukan).

Orang percaya tidak boleh terjebak dgn pola hidup keberagamaan yang menenggelamkan Org percaya pada standar kehidupan orang beragama yg baik, tetapi tidak menjadi sempurna seperti Bapa. Orang percaya harus berhati-hati terhadap pengajaran yang menekankan pemenuhan kebutuhan jasmani (Teologi Kemakmuran) sehingga mengabaikan maksud keselamatan diberikan. Kekristenan harus menjadi jalan hidup, dimana seorang anak Tuhan terus menerus belajar mengenakan gairah hidup Anak Allah (Gal 2:19-20)

Apa yg dimaksud dengan
"perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut (Wahyu 12:11)? Hal ini penting untuk dipelajari sebab yang bisa mengalahkan Iblis bukan hanya darah Tuhan Yesus tetapi juga "perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut ". Kalimat ini mengesankan bahwa Iblis bisa dikalahkan oleh "perkataan kesaksian". Kalimat "perkataan kesaksian" tidak boleh dipisahkan dengan kalimat berikut yaitu "tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut ". Orang yang memiliki perkataan kesaksian adalah orang yang benar - benar telah mengalami suatu perjuangan yang "all out", sampai tidak menyayangkan nyawa. Tidak menyayangkan nyawa juga berarti tidak memiliki kesenangan atau keinginan kecuali melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Inilah isi dan kualitas kehidupan Tuhan Yesus (Yohanes 3:34). Perjuangan seperti ini juga telah dialami oleh Paulus, bahwa darahnya siap dicurahkan demi pelayanan bagi jemaat Tuhan (2 Timotius 4:6-8) inilah standar-standar anak-anak Allah yaitu rela melepaskan nyawa bagi saudara-saudaranya. (1 YOHANES 3:16)

Dalam hal ini kita mengerti mengapa Tuhan Yesus memberi syarat kepada pengikut-Nya utk tdk menyayang nyawa kalau mau jadi pengikut yang benar (Mat 10:39;16:25). Kata nyawa dalam teka aslinya adalah psukhe yang artinya jiwa. Dalam jiwa terdapat pikiran, perasaan dan kehendak. Dalam jiwa ada keinginan-keinginan dan segala hasrat. Didalam jiwa ada berbagai pengertian dan filosofi. Oleh sebab itu seorang yang rela kehilangan nyawa harus rela mengubah filosofi hidupnya. Kesediaan berubah itu dengan cara sungguh-sungguh mengkonsumsi kebenaran sehingga mengalami pembaharuan pikiran (Rom 12:2). Melalui pembaharuan yang signifikan ditandai dgn kerelaan berkorban apapun demi melakukan kehendak Allah dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jadi, kalau seseorang masih perhitungan dengan Tuhan atau masih tidak bersedia berkorban bagi kepentingan Kerajaan Allah, ia belum bisa dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus (Roma 8:17). Seorang yang bisa menjadi corpus delicti adalah orang yang benar-benar menjadi anggur yang tercurah dan roti yang terpecah. Merekalah orang yang tidak menyayangkan nyawanya seperti Majikan Agungnya.

"NEW PARADIGMA OF CHRISTIAN LIVING" (ES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar