Introducing :
Banyak orang kristen berbicara soal kasih, bahkan dari atas mimbar pun pdt mengkomunikasikan firman tentang kasih dengan kemasan yang luar biasa, dengan bantuan teknologi dan aplikasi multimedia, tetapi jarang sekali kasih itu di aplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. kasih bukan sebuah souvenir, tetapi lebih dari itu adalah sebuah bentuk pernyataan kasih sayang dai seorang Bapa kepada kita. Kristus sendiri adalah contoh sempurna dari kasih itu, dia adalah kasih,mengajar tentang kasih kemudian memberikan contoh kasih lewat aplikasi nyata dengan memberikan nyawanya bagi Kita.. (Yohanes 3 : 16 )
Main Idea : I Korintus 13 : 1 – 13 (Εὰν ταῖς γλώσσαις τῶν ἀνθρώπων λαλῶ καὶ τῶν ἀγγέλων, ἀγάπην δὲ μὴ ἔχω, γέγονα χαλκὸς ἠχῶν ἢ κύμβαλον ἀλαλάζον - Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing).
Defenisi Kasih : sebernarnya cinta itu beda dengan kasih – karena kalau cinta lebih ke hal – hal yang bersifat ketertarikan sama lawan jenis
Ada beberapa pengertian kasih menurut bahasa Yunani sbb :
1. Agape – aggapao – agapate - Kasih yang tidak menuntut Balas hanya memberi dan memberi
2. Eros – saya mengasihimu karena menginginimu – bisa kepada personal ( pribadi / lawan jenis ) dan kepada benda
3. Storge – ikatan pertalian darah, contoh seorang kakek mengasihi cucunya karena memang anak dari anaknya
4. Philia – kasih kepada sesama manusia
Pada suatu kesempatan dalam pelayananNya bersama murid murid, Yesus bertanya dalam kesmpatan cuma berdua dengan petrus dalam bahasa yang sederhanya seperti ini “ Petrus kamu agape nggak sih sama aku “ Petru jawab Tuhan saya nggak bisa agape saya Cuma bisa Phillia. Petrus hidup beberapa tahun dengan Yesus tetapi itu tidak mudah bagi dia untuk berkata kepada Tuhan saya agape Tuhan, lalu kita pikir petrus itu bodoh kok bisa bisanya berkata seperti itu kepada Tuhan Yesus, saudaraku petrus menggunakan logikanya untuk menjawab, ini tidak mudah bukan ? tetapi Yesus memahami apa yang petrus katakan. sejarah Alkitab membuktikan setelah di urapi pada peristiwa pentekosta dan sampai kahirnya hayatnya dia sangat mengasihi Tuhan Yesus. Ada 3 point yang kita belajar yaitu :
1. Ayat 13 : - Agape Allah menilai kita dari kasih terhadap Dia – tidak philia karena itu apa saja yang sudara dan saya lakukan entah itu baik, bagus, dan lain sebagainya akan tetapi kalau tidak ada kasih itu tidak aa artinya, orang di dunia kerja sering mengukur suatu kerjaan dari kualitas, tetapi Yesus menilai kita dari kasih kita kepadaNya ( ayat – 1 -3 ) itu adalah gambaran prestasi dunia tetapi konfirmasi Alkitab menyatakan tidak punya kasih berarti nihil, tidak ada apa apanya.
2. Kasih adalah karakter – tergantung pengenalan kita kepada Allah, karena itu kita perlu menilai diri kita sendiri, tidak menghakimi siapa saja, mari kita menilai diri kita sudah kasih itu kita miliki dan mengaplikasikannnya dalam setiap area kehidupan kita. Kasih adalah karakter, kasih itu sabar – kesabaran adalah sebuah karakter, dll. Contoh petrus tadi menjadi pelajaran buat kita tidak asal ngomong tetapi faktanya lain aplikasikan kasih itu dalam keseharian kita hidup.
3. Kasih itu bersifat kekal – ayat 8 tidak berkesudahan, karena itu mari mengejar kasih,melakukan kasih, dan berbuat kasih, karena hanya kasih yang kekal sampai di sorga ( ayat 13 ).
Karena itu mari kita belajar melakukan kasih memang secara manusia susah tetapi bukan berarti tidak bisa karena Roh kudus akan memampukan kita untuk melakukannya, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar