Who Is The Capernaum

Jembrana - Bali, Bali, Indonesia
Beloved Husband And Dad For Three Uniq Kids

Senin, 17 Februari 2014

PEPERANGAN ROHANI





      Dalam dekade ini terlihat peperangan rohani yang paling keras  akhir-akhir ini. Kita boleh lihat sebagian dari kemenangan yang terbesar untuk Tuhan dan KerajaanNya dan kita boleh lihat sebagian dari kemunduran yang paling serius. Hasil akhir, bagaimanapun, tidak diragukan lagi. Kuasa setan sudah dihancurkan di salib, dan baik juga bahwa musuh mengetahui akhirnya sudah dekat dan bahwa ia sedang mengibas-ngibaskan pertahanan terakhir yang akan berakhir di Armagedon.

APAKAH PEPERANGAN ROHANI ITU ?

      Efesus 6:12, 2 Kor 10:4-5, kita berperang bukan melawan darah dan daging, tapi di sebut peperangan rohani, karena kita melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu dunia gelap ini, roh-roh jahat yang ada di udara, melawan roh-roh yang tidak kelihatan dengan mata, tapi ada di alam roh, yang harus kita perangi den.gan senjata Allah yaitu kuasa Allah, karena dia merupakan benteng-benteng siasat, keangkuhan, kita harus menawan pada pikiran Kristus yaitu Firman Tuhan.

TUJUAN PEPERANGAN ROHANI:
1.   Supaya bisa membinasakan perbuatan-perbutan Iblis (1 Yoh 3:80).
2.   Untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang ( Lukas 19:10, Yohanes 10:11-12).

PRINSIP PEPERANGAN ROHANI;

”MENYELIDIKI MUSUH DENGAN JELAS, MENYERANG DAN MENGHANCURKAN SERTA MENGUSIR MUSUH”.

TIGA DIMENSI PEPERANGAN ROHANI:

1.  Peperangan Rohani  tingkat dasar, Matius 10, Matius 11:4-5), mengusir dan menyembuhkan yang sakit, serta menguatkan orang yang lemah.

2. Peperangan Rohani tingkat Okultisme, Kisah rasul 16:16-19, Melakukan peperangan terhadap sesuatu yang menghalangi pekerjaan Tuhan, seperti dukun, New age, orang yang membacakan mantera (petenung) dan pemujaan setan.

3.   Peperangan Rohani tingkat strategi, mengikat dan mengusir Roh jahat / setan yang menguasai sutu daerah tertentu dalam Nama Yesus.
Yesus Mengubah Gambarannya

      Ketika Yesus mengalahkan kerajaan kegelapan, Ia membawa Perjanjian Yang Baru yang selama ini ditutupi oleh Perjanjian yang lama. Secara Teologi ini terjadi pada saat di kayu salib (Kol 1:13). Tetapi fakta peperangan rohaninya telah berlangsung sebelumnya, yaitu ketika Yesus dicobai di padang gurun. Artinya dari sejak awal Yesus sudah berdiri pada posisi menyerang. Yesus menang, kita juga menang selama kita bersama-sama dengan Dia.

Empat Kunci Dimensi Menuju Peperangan Rohani

Setan sudah dikalahkan, dan ia tidak berkuasa atas kita. Tetapi kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga, sebab seringkali orang Kristen justru jatuh baik secara rohani, emosi maupun fisik ketika terlalu percaya diri, akibat dari pendekatan yang tidak bijaksana.

Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam pendekatan peperangan rohani,yaitu :

  1. Senjata peperangan kita.
  2. Otoritas Rohani.
  3. Berhadapan dengan Musuh.
  4. Rencana Bertindak.

1.   Senjata peperangan kita.

Maka yang menjadi sikap sentral di dalam pertempuran adalah BERIMAN dan TAAT (Mat 17:20). Melalui iman kita membangun hubungan dengan Allah. Iman tidak dapat dipisahkan dari ketaatan terhadap Tuhan. Kombinasi iman dan ketaatan dirangkum dalam satu kata yaitu KEKUDUSAN, yang artinya total penuh kepada Tuhan sehingga tidak ada ruang lagi untuk hal yang lain (1 Yoh 2:14). Bila kita berdoa dalam iman dan ketaatan maka senjata rohani kita akan menjadi sangat efektif dalam menghancurkan musuh.

2  Otoritas rohani

Kerajaan sudah datang. Yesus menjanjikan kunci kerajaan bagi pengikut-Nya, yaitu apa saja yang diikat di bumi akan terikat di Sorga, dan apa saja  yang dilepaskan di bumi akan terlepas di Sorga.
(Mat 16:19).
       


Mengikat dan Melepaskan :
      Mengikat (bhs Yunani ‘deo’) sering digunakan dalam konteks mengikat binatang. Maka sesuai Mat 12:29 dalam konteks peperangan rohani, mengikat berarti mengikat kuasa setan di semua level.

  Melepaskan (bhs Yunani ‘luo’) sering berarti melepaskan ikatan sepatu/sandal. Lihat Luk 12:16. Sekalipun kita punya kuasa untuk mengikat dan melepaskan, itu bukan keputusan kita sendiri, maka dari itu perlu dengar-dengaran dengan apa yang Tuhan wahyukan.

3.           Berhadapan dengan Musuh

Kembali ke Ef 6, urusan berhadapan dengan setan, Rasul Paulus secara karakteristik menggambarkan ikatan kita dengan musuh seperti pegulat dan prajurit.Dalam banyak kasus kita terpanggil untuk bergulat dengan kuasa setan yang ada di level bawah, kadang-kadang di level menengah yang bekerja melalui sihir, praktek okultisme, New Age, media roh, dll. Seperti halnya yang dihadapi Paulus di Kis 16:16-24.Seperti halnya prajurit Romawi yang dilengkapi dengan peralatan militer. Begitu juga dengan prajuritnya Allah. Perhatikan bahwa perisai maupun baju jirah hanya menutupi bagian depan, artinya tidak ada kata mundur. Dalam Ef 6:16 Paulus menyebutkan dua senjata untuk menyerang, baik bagi setan maupun bagi prajurit Tuhan. Ketika setan menggunakan panah apinya, kita menggunakan perisai iman. Ini perang jarak jauh. Bila kita mau menggunakan pedang maka kita harus menghadapi musuh dari jarak dekat.

4.       Rencana Bertindak

Tidak diragukan bahwa menghadapi musuh adalah hal      beresiko,    perlu rencana yang matang dan efektif. Perhatikan      Yakobus 4:7-8, ini ayat yang paling membantu kita membuat     rencana.

  1. Tunduk kepada Tuhan untuk semua perintah dan firmanNya.
  2. Mendekat pada Tuhan. Artinya menyediakan waktu dengan Tuhan supaya kita tahu apa yang sudah terikat di Sorga, sehingga kita ikat di bumi.
  3. Pemberesan diri dari dosa
  4. Berdoa tutup bungkus dengan Darah Yesus. Minta malaikat ikut membantu dan berperang
     

Ketika kita ada di dalam Kerajaan Tuhan ada 2 pilihan bagi kita :
1.   Berdiri dalam posisi bertahan.
         
          Senjata untuk bertahan, Ef 6:11,

  1. Ikat pinggang Kebenaran,
  2. Baju zirah keadilan,
  3. Kasut kerelaan,
  4. Perisai iman,
  5. Ketopong keselamatan

2.   Berdiri dengan posisi menyerang.

          Senjata untuk menyerang adalah

A. Nama Yesus.
 Dengan nama Yesus kita mengusir setan (Markus     16:17 ;      Yoh 14:14 ; Flp 2:9). Ada otoritas di balik suatu nama. Yesus mengajari kita memakai nama-Nya dengan otoritas. Tetapi  perlu diperhatikan bahwa hanya mereka yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan di hidupnya yang bisa memakainya. Bila   tidak, akan  terjadi seperti anak-anak Skewa.

 B. Darah Yesus.
        Dalam Wahyu 12:11 disebutkan bahwa malaikat Michael   memenangkan pertempuran melawan ular naga dengan darah Anak Domba. Ketika darah-NYa tertumpah di kayu salib, di saat itulah kuasa setan dihancurkan. (Kol 2:14-15). Tidak ada   yang lebih dibenci setan selain diingatkan tentang Darah Yesus. Salib itu mempermalukan setan, apalagi bila jiwa-jiwa diselamatkan oleh DARAH YESUS.

C.   Kesepakatan.

Pada hari Pentakosta murid-murid Yesus berkumpul dan bersekutu dengan sehati (Kis 2:1). Bersatu dan bersepakat didalam doa dan permohonan. Sedikit senjata yang lebih efektifdalam peperangan rohani adalah DOA dalam KESEPAKATAN. Apa yang disepakati? Yaitu menyetujui  Firman Tuhan dan apa yang BAPA perbuat lewat Roh Kudus. Ada kuasa dalamkesepakatan (Mat 18:19). Itulah sebabnya mengapa penting melakukan doa   korporat/bersama,, sebab kuasa untuk menghancurkan musuh meningkat secara dramatis.

  1. Pujian.

Puji-pujian bukan hanya pada saat suka cita saja, lebih    dari   itu Pujilah Dia dalam segala keadaan. Seperti halnya apa yang dialami Paulus dan Silas ketika terkurung dalam penjara (Kis      16:25).

  1. Firman Tuhan.

 Seperti halnya Yesus ketika dicobai di padang gurun Ia menggunakan Firman Allah, yaitu  ayat-ayat  yang tertulis didalam kitab para nabi. Senjata peperangan kita adalah rohani bukan jasmani, semakin kita bertumbuh di dalam Tuhan Dia akan mengajari kita lebih lagi menggunakan senjata        peperangan rohani tersebut.

  1. Doa

        Doa dalam roh, Roma 8:6-27, doa syafaat, ef 6:15,

  1. Doa dan puasa

 Ada kuasa setan yang harus dikalahkan dengan doa  dan   puasa  (Mat 17:21). Berpuasa untuk mendengar apa yang Tuhan sampaikan lewat Roh Kudus (Kis 13:2- 3). Paulus menekankan bahwa ketika Yesus berpuasa 40 hari, maka secara fisik   tubuhnya lemah sekali, tetapi Roh-Nya semakin kuat (2 Kor 12:10). Dengan sikap yang benar dan di dalam pimpinan dan   waktunya   Tuhan, berpuasa adalah salah satu senjata yang  sangat berguna.



  I. Kesaksian

Yang bertahan cenderung menghindari peperangan rohani.Mengambil alih Kota Kita Untuk Tuhan (Creation House): 'Kitaharus mengangkat diri kita ke luar dari suatu kerohanian yang     berpusat pada diri sendiri, suatu mentalitas yang mengatakan  kita adalah korban dan bukannya para prajurit

YANG DIHASILKAN DALAM PEPERANGAN ROHANI :

  1. KEKALAHAN MUSUH
  2. MUNCUL KEMULIAAN TUHAN
  3. MEMBAWA KEMENANGAN YANG PASTI DALAM PEPERANGAN ROHANI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar