Dalam dekade ini terlihat peperangan rohani yang paling
keras akhir-akhir ini. Kita boleh lihat
sebagian dari kemenangan yang terbesar untuk Tuhan dan KerajaanNya dan kita
boleh lihat sebagian dari kemunduran yang paling serius. Hasil akhir,
bagaimanapun, tidak diragukan lagi. Kuasa setan sudah dihancurkan di salib, dan
baik juga bahwa musuh mengetahui akhirnya sudah dekat dan bahwa ia sedang
mengibas-ngibaskan pertahanan terakhir yang akan berakhir di Armagedon.
APAKAH
PEPERANGAN ROHANI ITU ?
•
Efesus 6:12, 2 Kor 10:4-5, kita berperang bukan melawan
darah dan daging, tapi di sebut peperangan rohani, karena kita melawan
pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu dunia gelap ini, roh-roh
jahat yang ada di udara, melawan roh-roh yang tidak kelihatan dengan mata, tapi
ada di alam roh, yang harus kita perangi den.gan senjata Allah yaitu kuasa
Allah, karena dia merupakan benteng-benteng siasat, keangkuhan, kita harus
menawan pada pikiran Kristus yaitu Firman Tuhan.
TUJUAN
PEPERANGAN ROHANI:
1. Supaya
bisa membinasakan perbuatan-perbutan Iblis (1 Yoh 3:80).
2. Untuk
mencari dan menyelamatkan yang hilang ( Lukas 19:10, Yohanes 10:11-12).
PRINSIP
PEPERANGAN ROHANI;
”MENYELIDIKI MUSUH DENGAN JELAS, MENYERANG DAN MENGHANCURKAN SERTA MENGUSIR
MUSUH”.
TIGA DIMENSI
PEPERANGAN ROHANI:
1. Peperangan Rohani tingkat dasar, Matius 10, Matius 11:4-5),
mengusir dan menyembuhkan yang sakit, serta menguatkan orang yang lemah.
2. Peperangan Rohani tingkat
Okultisme, Kisah rasul 16:16-19, Melakukan peperangan terhadap sesuatu yang
menghalangi pekerjaan Tuhan, seperti dukun, New age, orang yang membacakan
mantera (petenung) dan pemujaan setan.
3. Peperangan Rohani tingkat
strategi, mengikat dan mengusir Roh jahat / setan yang menguasai sutu daerah
tertentu dalam Nama Yesus.
Yesus Mengubah Gambarannya
•
Ketika Yesus mengalahkan kerajaan kegelapan, Ia membawa
Perjanjian Yang Baru yang selama ini ditutupi oleh Perjanjian yang lama. Secara
Teologi ini terjadi pada saat di kayu salib (Kol 1:13). Tetapi fakta peperangan
rohaninya telah berlangsung sebelumnya, yaitu ketika Yesus dicobai di padang
gurun. Artinya dari sejak awal Yesus sudah berdiri pada posisi menyerang. Yesus
menang, kita juga menang selama kita bersama-sama dengan Dia.
Empat Kunci
Dimensi Menuju Peperangan Rohani
Setan sudah dikalahkan, dan ia
tidak berkuasa atas kita. Tetapi kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga,
sebab seringkali orang Kristen justru jatuh baik secara rohani, emosi maupun
fisik ketika terlalu percaya diri, akibat dari pendekatan yang tidak bijaksana.
Ada empat hal yang harus
diperhatikan dalam pendekatan peperangan rohani,yaitu :
- Senjata peperangan kita.
- Otoritas Rohani.
- Berhadapan dengan Musuh.
- Rencana Bertindak.
1.
Senjata peperangan kita.
Maka yang menjadi sikap sentral di
dalam pertempuran adalah BERIMAN dan TAAT (Mat 17:20). Melalui iman kita
membangun hubungan dengan Allah. Iman tidak dapat dipisahkan dari ketaatan
terhadap Tuhan. Kombinasi iman dan ketaatan dirangkum dalam satu kata yaitu
KEKUDUSAN, yang artinya total penuh kepada Tuhan sehingga tidak ada ruang lagi
untuk hal yang lain (1 Yoh 2:14). Bila kita berdoa dalam iman dan ketaatan maka
senjata rohani kita akan menjadi sangat efektif dalam menghancurkan musuh.
2 Otoritas
rohani
Kerajaan sudah datang. Yesus
menjanjikan kunci kerajaan bagi pengikut-Nya, yaitu apa saja yang diikat di
bumi akan terikat di Sorga, dan apa saja
yang dilepaskan di bumi akan terlepas di Sorga.
(Mat 16:19).
Mengikat dan Melepaskan :
•
Mengikat
(bhs Yunani ‘deo’) sering digunakan dalam konteks mengikat binatang. Maka
sesuai Mat 12:29 dalam konteks peperangan rohani, mengikat berarti mengikat
kuasa setan di semua level.
• Melepaskan
(bhs Yunani ‘luo’) sering berarti melepaskan ikatan sepatu/sandal. Lihat Luk
12:16. Sekalipun kita punya kuasa untuk mengikat dan melepaskan, itu bukan
keputusan kita sendiri, maka dari itu perlu dengar-dengaran dengan apa yang
Tuhan wahyukan.
3.
Berhadapan dengan Musuh
Kembali ke Ef 6, urusan berhadapan
dengan setan, Rasul Paulus secara karakteristik menggambarkan ikatan kita
dengan musuh seperti pegulat dan prajurit.Dalam banyak kasus kita terpanggil
untuk bergulat dengan kuasa setan yang ada di level bawah, kadang-kadang di
level menengah yang bekerja melalui sihir, praktek okultisme, New Age, media
roh, dll. Seperti halnya yang dihadapi Paulus di Kis 16:16-24.Seperti halnya prajurit Romawi yang
dilengkapi dengan peralatan militer. Begitu juga dengan prajuritnya Allah.
Perhatikan bahwa perisai maupun baju jirah hanya menutupi bagian depan, artinya
tidak ada kata mundur. Dalam Ef 6:16 Paulus menyebutkan dua senjata untuk
menyerang, baik bagi setan maupun bagi prajurit Tuhan. Ketika setan
menggunakan panah apinya, kita menggunakan perisai iman. Ini perang jarak jauh.
Bila kita mau menggunakan pedang maka kita harus menghadapi musuh dari jarak
dekat.
4.
Rencana
Bertindak
Tidak
diragukan bahwa menghadapi musuh adalah hal beresiko,
perlu rencana yang matang dan efektif.
Perhatikan Yakobus 4:7-8, ini ayat
yang paling membantu kita membuat rencana.
- Tunduk kepada Tuhan untuk semua perintah dan firmanNya.
- Mendekat pada Tuhan. Artinya menyediakan waktu dengan Tuhan supaya kita tahu apa yang sudah terikat di Sorga, sehingga kita ikat di bumi.
- Pemberesan diri dari dosa
- Berdoa tutup bungkus dengan Darah Yesus. Minta malaikat ikut membantu dan berperang
Ketika kita ada di dalam Kerajaan
Tuhan ada 2 pilihan bagi kita :
1.
Berdiri dalam posisi
bertahan.
Senjata untuk
bertahan, Ef 6:11,
- Ikat pinggang Kebenaran,
- Baju zirah keadilan,
- Kasut kerelaan,
- Perisai iman,
- Ketopong keselamatan
2.
Berdiri dengan posisi
menyerang.
Senjata untuk menyerang
adalah
A. Nama Yesus.
Dengan
nama Yesus kita mengusir setan (Markus 16:17
; Yoh 14:14 ; Flp 2:9). Ada otoritas di balik
suatu nama. Yesus mengajari kita memakai
nama-Nya dengan otoritas. Tetapi perlu
diperhatikan bahwa hanya mereka yang
menjadikan Yesus sebagai Tuhan di
hidupnya yang bisa memakainya. Bila tidak, akan terjadi
seperti anak-anak Skewa.
B. Darah Yesus.
Dalam
Wahyu 12:11 disebutkan bahwa malaikat Michael memenangkan
pertempuran melawan ular naga dengan darah Anak
Domba. Ketika darah-NYa tertumpah di kayu salib,
di saat itulah kuasa setan
dihancurkan. (Kol 2:14-15). Tidak ada yang
lebih dibenci setan selain diingatkan
tentang Darah Yesus. Salib itu mempermalukan
setan, apalagi bila jiwa-jiwa diselamatkan oleh DARAH YESUS.
C. Kesepakatan.
Pada
hari Pentakosta murid-murid Yesus berkumpul dan bersekutu dengan sehati (Kis 2:1).
Bersatu dan bersepakat didalam doa
dan permohonan. Sedikit senjata yang lebih efektifdalam peperangan rohani adalah DOA dalam KESEPAKATAN. Apa yang disepakati? Yaitu
menyetujui Firman Tuhan dan apa yang BAPA perbuat lewat Roh Kudus. Ada kuasa dalamkesepakatan (Mat 18:19). Itulah sebabnya mengapa penting melakukan
doa korporat/bersama,, sebab kuasa untuk menghancurkan musuh meningkat secara dramatis.
- Pujian.
Puji-pujian
bukan hanya pada saat suka cita saja, lebih dari
itu Pujilah Dia dalam segala keadaan.
Seperti halnya apa yang dialami Paulus dan Silas ketika terkurung dalam
penjara (Kis 16:25).
- Firman Tuhan.
Seperti
halnya Yesus ketika dicobai di padang
gurun Ia menggunakan Firman Allah,
yaitu ayat-ayat yang tertulis didalam kitab para nabi. Senjata peperangan kita adalah rohani bukan jasmani, semakin kita bertumbuh di
dalam Tuhan Dia akan mengajari kita lebih lagi menggunakan
senjata peperangan rohani tersebut.
- Doa
Doa dalam roh, Roma 8:6-27, doa syafaat,
ef 6:15,
- Doa dan puasa
Ada
kuasa setan yang harus dikalahkan dengan doa dan
puasa (Mat
17:21). Berpuasa untuk mendengar apa yang Tuhan sampaikan lewat Roh Kudus (Kis 13:2- 3). Paulus menekankan bahwa
ketika Yesus berpuasa 40 hari, maka secara fisik tubuhnya lemah sekali, tetapi Roh-Nya semakin kuat (2 Kor 12:10). Dengan sikap yang benar dan di
dalam pimpinan dan waktunya Tuhan, berpuasa adalah salah satu senjata yang
sangat berguna.
I. Kesaksian
Yang
bertahan cenderung menghindari peperangan rohani.Mengambil
alih Kota Kita Untuk Tuhan (Creation House): 'Kitaharus mengangkat diri kita ke luar dari suatu kerohanian yang berpusat pada diri sendiri, suatu mentalitas
yang mengatakan kita adalah korban
dan bukannya para prajurit
YANG DIHASILKAN
DALAM PEPERANGAN ROHANI :
- KEKALAHAN MUSUH
- MUNCUL KEMULIAAN TUHAN
- MEMBAWA KEMENANGAN YANG PASTI DALAM PEPERANGAN ROHANI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar