Who Is The Capernaum

Jembrana - Bali, Bali, Indonesia
Beloved Husband And Dad For Three Uniq Kids

Senin, 24 Juli 2017

PERSEPULUHAN -- Bagian 5

PENJELASAN PERSEPULUHAN OLEH HUKUM MUSA/TAURAT 


 
Persembahan persepuluhan baru lah menjadi sesuatu yang wajib bagi umat Tuhan empat ratus tahun kemudian saat Hukum Musa mulai diberlakukan. Dan hanya di dalam Hukum Musa ini lah kegunaan dari persembahan persepuluhan benar-benar dijelaskan. Jadi, jika kita ingin mengerti dan memahami persembahan persepuluhan, maka kita tidak punya pilihan selain harus mempelajari Hukum Musa ini. Dan, dari sana juga kita akan menemukan penyimpangan-penyimpangan di dalam ajaran tentang persembahan persepuluhan yang diterapkan dewasa ini.

Di Israel pada waktu itu dikisahkan bahwa dari 12 suku, dalam perjalanan hingga tiba di tanah perjanjian, 1 suku harus dikhususkan untuk pelayanan di rumah Tuhan. Suku Lewi ditetapkan menjadi orang-orang yang melayani di rumah Tuhan dan yang keturunan Harun menjadi imam yang melayani (Bilangan 1: 47-50). Lewi tak mendapat bagian tanah untuk usaha, sekalipun mereka mendapatkan tanah untuk tempat tinggal tentunya. Sebanyak 11 suku mendapatkan tanah untuk usaha, dengan ketentuan harus mempersembahkan sepersepuluh dari hasil tanah mereka. Untuk apa? Inilah yang disebut persembahan persepuluhan. Gunanya untuk mengurus Bait Allah dan orang Lewi sebagai pelayannya, lalu janda miskin Israel, anak yatim dan orang asing (Ulangan 14: 29), selain itu juga akan dipakai untuk pesta orang-orang Israel sendiri yang sebentar lagi akan kita bahas. Jadi sistem persembahan persepuluhan diciptakan Tuhan untuk menciptakan keseimbangan, sehingga tidak ada yang terabaikan.

Tujuan utama dari persembahan persepuluhan bukanlah untuk mendukung suku Lewi seperti yang diajarkan dewasa ini, tetapi itu ditujukan untuk pesta orang-orang Israel sendiri: Hari Raya Pondok Daun (Keluaran 23:16 dan 34:22). Di dalam istilah moderen, itu adalah bonus liburan. Dua dari setiap tiga tahun persembahan persepuluhan tidak untuk diberikan/dibagikan, tetapi untuk dimakan oleh pemberi persembahan persepuluhan dan seisi rumahnya di dalam merayakan Hari Raya, dan untuk dinikmati di hadapan Tuhan di Yerusalem. Hanya pada tahun ke tiga lah baru persembahan persepuluhan untuk diberikan/dibagikan. Seperti yang akan kita lihat nanti di ayat-ayat Alkitab, maka jelas bahwa penelitian ilmiah Yahudi moderen adalah benar: meski hanya satu persembahan persepuluhan yang diambil, itu digunakan untuk dua maksud yang berbeda seperti yang dikatakan oleh Encyclopedia Judaica.

Di dalam Ulangan 12:5-19 jelas dinyatakan bahwa persembahan persepuluhan bersama-sama dengan persembahan khusus, korban nazar, korban suka rela, buah sulung, korban bakaran dan korban sembelihan harus dibawa ke Yerusalem dan di sana akan dimakan oleh PEMBERI PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN, dan dimakan/dinikmati pula oleh yang lainnya: "Tetapi di hadapan TUHAN, Allahmu, haruslah engkau memakannya, ditempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, engkau ini, anakmu laki-laki dan anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan haruslah engkau bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, karena segala usahamu." (Ulangan 12:18)

Ini lebih jelas diterangkan pada Ulangan 14:22-27: "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Di hadapan TUHAN, Allahmu, ditempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu." (Ulangan 14:22-23)

Jika Anda sebagai pemberi persembahan persepuluhan bertempat tinggal jauh dari Yerusalem sehingga kesulitan untuk membawa persembahan persepuluhannya ke Yerusalem, maka Anda bisa menjualnya, membawa uangnya ke Yerusalem (Ulangan 14:24-25) dan di sana dengan uang itu Anda boleh membeli “apa saja yang dikehendaki hati Anda” (ini dinyatakan sampai dua kali) dan di sana “makan lah di hadapan TUHANmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu” (Ulangan 14:26).

Tentu saja rumah tangga orang-orang Yahudi tidak hanya terdiri dari anak-anak dan pembantu-pembantunya, tetapi juga termasuk orang-orang Lewi yang tinggal di tempatnya, para janda, anak yatim dan orang asing. Semuanya itu ambil bagian dan menikmati Hari Raya. Pada Ulangan 14:27, secara khusus disebutkan tentang orang Lewi yang harus dilibatkan dalam perayaan itu karena mereka tidak memiliki hasil panen (karena orang Lewi tidak mendapat bagian milik pusaka/tanah garapan) untuk dirayakan.

Tuhan Yesus Memberkati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar